Cari Blog Ini

Selasa, 10 November 2015

Hikmah dibalik musibah kekeringan dan banjir



Hikmah dibalik musibah kekeringan dan banjir
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على امور الدنيا والدين وعلى اله وصحبه اجمعين. اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمد عبده ورسوله. ربي الصرح لي صدري ويسر لي امري واحلل عقدة من لسان يفقهوا قولي
Indonesia negeri yang sangat kaya raya, siapa yang tidak mengenal negeri ini yang luasnya dari sabang sampai merauke mempunyai berjuta kekayaan alam yang melimpah bahkan orang luar negeri menjuluki indonesia sebagai “Negeri Seribu Pulau” karena disinilah pulau terbanyak didunia. negeri ini selain kekayaan alam, juga kaya budaya, agama, bahasa, dan  adat istiadat. Dan ternyata bumi yang kaya ini tercatat juga sebagai negeri yang kaya akan musibah bencana alam. Negeri ini tak henti-hentinya mendapatkan musibah, sepertinya musibah di negeri ini telah menjadi rutinitas tahunan yang dihadapi masyarakat. Bagaimana tidak, setiap musim kemarau, sebagian besar wilayah di Indonesia dilanda kekeringan. Begitu juga sebaliknya, setiap musim hujan, sebagian besar wilayah Indonesia dilanda kebanjiran.
Keadaan ini pada dasarnya tidak luput dari prilaku manusia. Jika kita mau kembali membuka kembali Alquran, tampak jelas bahwa bencana alam dan krisis lingkungan akibat dari ulah merusak sebagian dari umat manusia.
Kerusakan lingkungan telah lama disinyalir dalam Quran. Dalam sebuah ayat Allah berfirman,”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar” (QS Ar-Rum[30]:41).
Ayat ini secara jelas menjelaskan bahwa kerusakan di muka bumi disebabkan ulah tangan manusia. Bencana yang datang silih berganti bukan fenomena alam. Akan tetapi karena prilaku merusak manusia sendiri yang telah merusak alam ciptaan Allah.
Manusia sebagai khalifah di bumi, salah satu kewajiban atau tugasnya adalah membuat bumi makmur, menjaga keseimbangan alam supaya tidak rusak. Ini menunjukkan bahwa kelestarian dan kerusakan alam berada di tangan manusia. Rasulullullah muhammad SAW selalu berwasiat kepada kita semua sebagai umatnya supaya jangan merusak alam seperti saat beliau perang beliau selalu berwasiat kepada sahabat supaya selalu menjaga lingkungan, jangan menebang pohon kecuali untuk strategi perang.
Kita harus memandang bahwa alam ini punya sang pencipta untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kita sebagai khalifah ditugaskan oleh allah untuk menjaga alam ini.
Kita harus meyakini bahwa merusak alam dan lingkungan merupakan perbuatan dosa dan pelanggaran karena mengakibatkan gangguan keseimbangan di bumi.
Kini manusia harus lebih ramah terhadap alam melebihi sebelumnya. Untuk mewujudkan kedamaian dan keseimbangan dengan lingkungan, manusia harus memiliki ikatan yang kokoh dengan pencipta alam semesta.
Orang yang mematuhi aturan ilahi, maka ia juga memiliki hubungan yang baik dengan sesama manusia dan alam semesta.
Oleh karena itu, janganlah kita merusak dan mencemari lingkungan menyebabkan terjadinya berbagai bencana seperi kekeringan dan banjir saat ini. Untuk itu, Islam mengharamkan setiap tindakan yang merusak alam. Dalam Islam, kerusakan lingkungan juga mengakibatkan kerusakan sosial yang menyebabkan terjadinya perampasan terhadap hak jutaan orang.

Semoga dengan ceramah ini kita semua bisa mengambil pelajaran
Demikianlah ceramah singkat yang bisa saya sampaikan lebih dan kurangnya saya minta maaf, kepada allah saya mohon ampun.
Wa Billahi Taufik wal hidayah  Wassaalamu’alaikum Wr.Wb


Tidak ada komentar:

Posting Komentar